Oleh karena itu, Islam melarang segala bentuk perilaku yang dapat menyakiti atau merendahkan orang lain, termasuk perundungan. Hal itu sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Surah Al-Hujurat ayat 11:. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا
Dalam hadis yang lain dari Ibn Majah yang bermaksud: hukum qisas, kaffarah atau diyat, termasuk pembunuhan sengaja, secara langsung atau tidak langsung 2. Perhambaan 3. Perbezaan Agama "orang Islam tidak boleh mewarisi (harta) orang kafir dan orang kafir tidak boleh mewarisi (harta) orang Islam" (hadith riwayat al Bukhari)
Dalam Islam, tato ini disebut al-wasymu. Menurut para ahli hukum fiqih menggambar tato di tubuh adalah haram hukumnya. Dalam hadits riwayat Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW pernah berkata bahwa dirinya melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang meminta rambut disambung, orang yang membuat tato, dan orang yang membuat tato disambung.
Surat Al Baqarah ayat 256. Toleransi kepada orang-orang di luar Islam dan tidak memaksakan mereka untuk masuk Islam, karena tidak ada paksaan dalam memasuki agama ini. لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ
Beliau menjelaskan, bukan sahaja aib diri sendiri, perbuatan menyebarkan aib orang lain adalah berdosa dan dilarang sama sekali dalam agama. Apatah lagi jika aib yang disebarkan itu menjadi tular asbab perbuatan tidak bertanggungjawab kita yang berdosa jika diteruskan oleh orang lain, ungkapnya. "Justeru, berusahalah untuk menutup aib orang lain.
Ancaman dosa syirik ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 48: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari [syirik] itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar," (QS.
Perlindungan data pribadi. Islam adalah agama yang banyak berbicara tentang keamanan. Beberapa di antaranya dapat kita temukan dalam QS An-Nur ayat 27 yang mengatakan bahwa "Hai orang-orang yang beriman, janganlah memasuki rumah yang bukan rumahmu sehingga kamu minta izin dan memberi salam kepada penghuninya.
Kami menguatkan hujah ini melalui kenyataan Syeikh Dr Yusuf al-Qaradhawi dalam kitabnya al-Halal wa al-Haram fil Islam antara lain menyebut: "Jika kita hendak menyimpulkan ajaran-ajaran Islam dalam tindakannya terhadap orang-orang yang menyalahinya dalam lingkungan apa yang halal dan apa yang haram, maka memadailah kita berpegang kepada dua
xJeZ8. 29e9ie5p9j.pages.dev/42929e9ie5p9j.pages.dev/15029e9ie5p9j.pages.dev/15929e9ie5p9j.pages.dev/12129e9ie5p9j.pages.dev/21029e9ie5p9j.pages.dev/28829e9ie5p9j.pages.dev/26629e9ie5p9j.pages.dev/428
hukum menilai orang lain dalam islam